HIDUP ADALAH PANGGUNG
Apa yang terjadi bila semua orang berpikir, “
yang penting saya selamat, saya sukses. Biar orang lain begitu, yang penting
saya nggak begitu”?
Dunia ini panggung film layar lebar di mana
kita adalah pemeran utamanya. Apakah yang kita inginkan bila menjadi pemeran
utama dalam film tersebut? Tentu kita ingin happy ending alias pemeran utamanya
mejadi orang yang berhasil mengarungi hidup. Para penonton pun akan puas dan
merekomendasikan orang lain untuk menyaksikan film tersebut. Film itu akhirnya
menjadi box office.
Hidup bisa diibaratkan sebuah film. Bila anda
menyaksikan sebuah film yang menayangkan tokoh utamanya kesakitan atau berbuat
jahat, gagal, hidupnya mengenaskan, hidupnya rata-rata atau biasa saja, tentu
rasanya tidak menyenangkan dan anda mungkin menyesal menonton film tersebut.
Yang menyenangkan adalah bila sang tokoh utamanya sering mendapat masalah dan
tantangan, ia menghadapinya penuh perjuangan, dan akhirnya berhasil
menyelesaikannya.
Tak cukup sampai di situ apakah menyenangkan
bila ending film tersebut membuat orang lain menderita dan sengsara? Apakah akan
membahagiakan bila kita kaya-raya, keluarga bahagia, sementara negara
carut-marut, lingkungan tidak aman?
Bayangkan, anda, sebagai tokoh utama, beserta
keluarga keluar dari rumah mewah, bepergian mengendarai mobil mewah, sementara
di sepanjang jalan banyak pengemis dan orang mabuk lalu-lalang. Jalanan tidak
nyaman karena berlubang. Sampah-sampah beterbangan tertiup angin, udara kering-
kerontang karena pepohonan sudah mulai langka. Apakah itu membuat penonton
bahagia? Apakah anda akan tetap dianggap “jagoan” dalam film tersebut?
Anda pernah menonton film the walking dead?
Film itu menceritakan sebuah kota yang dipenuhi zombi atau mayat hidup.
Penyebabnya, beberapa orang yang terkena virus berusaha mengejar dan menggigit
manusia normal lainnya. Manusia normal yang tergigit akan terinfeksi, kemudian
menjadi zombi. Proses itu berlangsung hingga satu kota dipenuhi zombi. Populasi
orang normal menjadi sangat sedikit. Sedangkan zombi yang buas ini menjadi
lebih banyak. Bayangkan bila anda berada di kota itu.
Hanya anda sekeluarga yang selamat, sehat,
berkecukupan, punya berbagai penagkal menghadapi para zombi. Anda sekeluarga
selamat, tetapi pemandangan di sekeliling anda dipenuhi para zombi yang ingin
menggigit anda, serta menyaksikan orang lain digigit dan terkena infeksi.
Apakah nikmat menjalai hidup seperti itu? Apkah itu dinamakan happy ending?
Bukan, sama sekali bukan happy ending seperti
itu yang kita harapkan. Kita memang makhluk sosial, bukan makhluk egois. Kita
ingin happy ending untuk kita, orang-orang di sekitar kita, juga lingkungan
kita.
Saat tubuh telah berbalut kostum kematian,
artinya anda telah turun dari panggung kehidupan. Film telah berakhir. Ending
seperti apa yang anda harapkan? Peran utama seperti apa yang ingn ada mainkan?
Kira-kira, apakah penonton merekomendasikan film kehidupan anda untuk ditonton
orang lain? Apakah penonton merasa puas dengan acting anda? Apakah orang-orang
di sekitar anda terselamatkan karena anda? Apakah semesta menjadi damai karena
sentuhan anda?
Apakah anda berhasil memperoleh Piala Citra
atau Grammy Award?
0 komentar:
Posting Komentar