Sabtu, 04 Maret 2017

SAYA SAJA YANG PUASA KANG


Suatu hari ada seorang kiai yang berjalan berkililing pesantrennya di pagi hari. dengan tujuan melihat kondisi pesantren dan juga melihat kondisi para santri mungkin ada yang bermalalah. setelah berjalan begitu lama mengitari lingkungan pesantren, kita tersebut betemu dengan seorang santri yang dari raut mukanya kelihatan pucat dan lemah. melihat kondisi santri yang dengan kondisi seperti itu kiai langsung memanggil dan bertanya.

"kang, kenapa sampean kok terlihat lemah dan pucat?"
"saya puasa kiai,?"
"lalu kamu sekarang mau kemana, kok tidak mengaji seperti teman-teman yang lain?"
"saya tidak kuat mengaji kiai, badan saya lemah." jawab santri 
mendengar jawaban seperti itu raut muka kiai menjadi berbeda, ingin sebenarnya meluapkan rasa marah, namun urung dilakukan, karena kiai menyadari bahwa santri tersebut memang belum faham. dan akhirnya santri tersebut diberi mauidhoh, "kang, memang puasa itu bagus, namun jika puasa itu akhirnya menjadikan sampean menjadi malas belajar, lebih baik tidak perlu puasa. tugas seorang santri itu belajar bukan puasa. sudahlah, yang cukup puasa itu saya saja, yang disini sebagai guru dan sekaligus orangtuamu, tugasmu yang paling utama adalah belajar dengan sungguh-sungguh. Cukuplah saya yang puasa. udah, ini ada mie, sampean makan sana, lalu ngaji, yang kang."
lalu santri tersebut menerima mie dari kiai dan lalu mencium tangan kiai dengan takdzim dan setelah itu kiai meninggalkannya.

0 komentar:

Posting Komentar