"Bagaimana jika ada orang yang menyatakan cinta pada kita tetapi dia jarang shalat, tidak pernah puasa Ramadhan , tidak suka membaca Al-Qur'an , bahkan suka bermaksiat dan melakukan beberapa tindakan yang dilarang agama?"
Jika ada orang yang bilang sangat mencintaimu padahal ia suka ninggalin shalat, tak pernah baca Al-Qur'an, puasa ramadhan jarang, segera tinggalkan dia. Tuhannya yang setiap hari mengaruiniakan rezeki berlimpah saja tak ia cinta, apalagi dirimu.
Sudahlah, jangan dulu menanggapi cintanya. Tetapi nasihatkan padanya kebaikan. Minta dia perbaiki diri. Suruh dia menjauhi maksiat. Walaupun dia sudah menampakkkan perubahan di depanmu, tetaplah waspada, jangan mudah percaya dulu. Bisa jadi dia berubah di depanmu hanya dengan tujuan agar kau mau menerimanya. Khawatirnya, setelah kalian bersama, dia akan kembali lagi pada perbuatan rusaknya sementara kalian sudah terlanjur mengikrarkan akan nikah di depan penghulu.
Pastikan dia istiqamah menjalani pertobatannya. Pastikan dia berubah bukan hanya sebagai topeng untuk membuatmu tertarik. Pastikan dia berubah karena memang ingin mendekat kepada Allah.
Apalagi kalau orang tersebut sudah beranai meninggalkan shalat. Shalat merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang bahkan menjadi tiang agama. Jika tiang agamanya sudah rapuh, hampir bisa dipastikan bangunan keimanan dalam jiwa orang tersebut juga rapuh,. Apalagi jika tidak punya tiang. Coba bayangkan apakah sebuah bangunan bisa berdiri tanpa tiang?
"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)." (Q.S. Luqman: 17)
Prof. Dr. Quraish Shihab menjelaskan dalam Tafsir Al-Misbah bahwa ayat di atas merupakan inti ajaran Luqman Hakim yang ditanamkan kepada anaknya sebagai generasi penerus. Dari ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa langkah-langkah yang dapat kita lakukan dalam rangka berdakwah kepada orang yang akhlaknya belum baik adalah dengan menanamkan terlebih dahulu kesadaran tentang urgensi mendirikan shalat. Shalat menjadi tolok ukur pertamaa karena memang dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa shalat yang terlaksana dengan benar bisa menyelamatkan manusia dari perbuatan yang keji dan mungkar.
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al-Ankabut: 45).
0 komentar:
Posting Komentar