This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 27 Februari 2017

CINTANYA DUSTA


CINTANYA DUSTA


"Bagaimana jika ada orang yang menyatakan cinta pada kita tetapi dia jarang shalat, tidak pernah puasa Ramadhan , tidak suka membaca Al-Qur'an , bahkan suka bermaksiat dan melakukan beberapa tindakan yang dilarang agama?"

Jika ada orang yang bilang sangat mencintaimu padahal ia suka ninggalin shalat, tak pernah baca Al-Qur'an, puasa ramadhan jarang, segera tinggalkan dia. Tuhannya yang setiap hari mengaruiniakan rezeki berlimpah saja tak ia cinta, apalagi dirimu.

Sudahlah, jangan dulu menanggapi cintanya. Tetapi nasihatkan padanya kebaikan. Minta dia perbaiki diri. Suruh dia menjauhi maksiat. Walaupun  dia sudah menampakkkan perubahan di depanmu, tetaplah waspada, jangan mudah percaya dulu. Bisa jadi dia berubah di depanmu hanya dengan tujuan agar kau mau menerimanya. Khawatirnya, setelah kalian bersama, dia akan kembali lagi pada perbuatan rusaknya sementara kalian sudah terlanjur mengikrarkan akan nikah di depan penghulu.

Pastikan dia istiqamah menjalani pertobatannya. Pastikan dia berubah bukan hanya sebagai topeng untuk membuatmu tertarik. Pastikan dia berubah karena memang ingin mendekat kepada Allah.

Apalagi kalau orang tersebut sudah beranai meninggalkan shalat. Shalat merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang bahkan menjadi tiang agama. Jika tiang agamanya sudah rapuh, hampir bisa dipastikan bangunan keimanan dalam jiwa orang tersebut juga rapuh,. Apalagi jika tidak punya tiang. Coba bayangkan apakah sebuah bangunan bisa berdiri tanpa tiang?

"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)." (Q.S. Luqman: 17)

Prof. Dr. Quraish Shihab menjelaskan dalam Tafsir Al-Misbah bahwa ayat di atas merupakan inti ajaran Luqman Hakim yang ditanamkan kepada anaknya sebagai generasi penerus. Dari ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa langkah-langkah yang dapat kita lakukan dalam rangka berdakwah kepada orang yang akhlaknya belum baik adalah dengan menanamkan terlebih dahulu kesadaran tentang urgensi mendirikan shalat. Shalat menjadi tolok ukur pertamaa karena memang dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa shalat yang terlaksana dengan benar bisa menyelamatkan manusia dari perbuatan yang keji dan mungkar.

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al-Ankabut: 45).

UBAH DIRIMU

UBAH DIRIMU!

"Pikiran adalah space of possibility, ruang kemungkinan demi kemungkinan. Realitas adalah Space of action, ruang aktualisasi diri, aksi nyata bukan sekedar kata-kata.

"Kalau kita berpikir sukses dan bahagia, maka kita akan sukses dan bahagia. Kalau kita berpikir gagal, kalah dan menderita, maka kita pun akan gagal, kalah dan menderita.
Karena Allah hanya mengikuti persangkaan hamba-Nya."

"Berguru" dari Perampok
"Man taraka syai-in fii haraamihi naala fii halaalihi....Barangsiapa menginggalkan sesuatu dalam kondisi haramnya, niscaya ia mendapatkannya dalam kondisi halal."

Malam itu seorang lelaki hendak merampok. Karena lapar dan belum mendapat hasil rampokan, ia singgah di masjid tempat Rasulullah SAW mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Sesungguhnya ia minder dengan profesinya tersebut. Ia duduk di pojok. Jauh dari para sahabat Nabi yang tengah menyimak nasihat-nasihat Nabi SAW. Ia menyendiri dengan lapar menyelimuti. Dalam salah satu nasihatnya, Rasulullah SAW bersabda, "Man Taraka syai-in fii haraamihi naala fii halaalihi.... Barangsiapa meninggalkan sesuatu dalam kondisi haramnya, niscaya ia mendapatkannya dalam kondisi halal."

bersambung......

 

ALLAH, KENAPA TAK KAU HADIRKAN SAAT INI JODOHKU?

ALLAH, KENAPA TAK KAU HADIRKAN SAAT INI JODOHKU?

"Kenapa jodohku tak dihadirkan oleh Allah saat ini? berulang kali aku dipermalukan dengan pertanyaaan para sahabatku, para keluargaku, "Mana nih cowoknya?" Berulangkali pula aku hanya bisa tersenyum kecut dan mengutuk diri, "Tuhan, mengapa Kau hukum aku seperti ini? Apa salahku?"

Kawanku, beristighfarlah, Jangan sampai kau su'udhon pada Allah. Karena sungguh, Allah tak pernah menzalimi hamba-hamba-Nya. Rasulullah bahkan bersabda, akbar al-kabaa'ir suu'u al zhann billah. Dosa paling besar adalah buruk sangka kepada Allah. 

Dan selalu ingatlah, bahwa buruk sangkamu pada Tuhan itu bisa jadi salah satu penyebab jodohmu tak kunjung didatangkan oleh-Nya. Bukanlah Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya? Allah akan memberi pelajaran kepada orang yang berburuk sangka dengan mendatangkan penderitaan baginya.

"Kalian telah berprasangka buruk. Maka jadilah kalian kaum yang menderita." (Q.S. Al-Fath: 12)

Buruk sangkamu itu hanya akan mengakibatkan keburukan bagi dirimu sendiri. Saranku, hilangkan terlebih dahulu prasangka-prasangka yang buruk, baik terhadap diri sendiri, orang lain, terlebih lagi kepada Allah. Karena secara psikologis, prasangka buruk dapat menyebabkan berbagai penderitaan jiwa.

Selalu percayalah bahwa seberapa pun besar rintangan yang hadir, sejauh apa pun jarak yang ada, sehebat apa pun ujian yang datang, kalau memang jodoh, pasti akan ketemu juga. Jangan terlalu risau. Tuhan lebih tahu kekasih seperti apa yang terbaik dan paling sesuai dengan kepribadianmu.

Lantas, kenapa tak dihadirkan oleh Allah saat ini? Mungkin Tuhan ingin memuliakanmu. Mungkin Tuhan ingin agar cintamu selalu suci sampai saat kau siap untuk menghalalkan cintamu.

MENGIKHTIARI JODOH


MENGIKHTIARI JODOH

"Bukankah jodoh, rezeki, dan kematian kita sudah ditetapkan oleh Tuhan? Lantas, apakah kita masih perlu untuk berusaha mencari jodoh kita? atau kita diminta untuk menanti hingga jodoh kita itu datang?"

Saudariku, Jodoh emang Tuhan yang nentuin, tapi untuk mendapatkannya, kita diminta untuk ikhtiar. Bukan dengan diam menanti. Khadijah mengagumi Muhammad, apakah lantas beliau memendam cintanya? Tidak. Wanita yang dijamin masuk surga itu mengungkapkan cintanya. Singkat cerita, pernikahan agung itu pun berlangsung.

Jadi, ketika kita telah mengagumi akhlak dan agama seorang lelaki atau wanita, sementara kita sudah siap menikah, maka sungguh, menawarkan diri bukanlah tindakan nista dalam agama. Yang membuatnya tabu adalah tradisi kita yang menganggap wanita yang menawarkan diri itu adalah wanita yang murah. Astaghfirullah, apakah kita hendak mengatakan Khadijah murahan? Na'udzubillah.

Itu ikhtiar pertama : Jemput Jodohmu. Perbanyak silaturrahmi, perbanyak ikut organisasi yang produktif, sering-seringlah menghadiri majlis yang mempertemukan orang-orang shalih, jangan hanya mengurung diri di kamar sambil terus-terusan galau di facebook, twitter. Kalau nyari jodohnya di dunia maya, khawatirnya, akan ketemu jodoh yang malah membuatnya kecewa.

Dan ini yang penting, teruslah perbaiki diri. Ketika kita mengharap dipertemukan dengan jodoh yang mulia, berusahalah mulai sekarang untuk memuliakan diri. Karena inilah janji Allah : orang baik akan dipertemukan dengan orang baik.

Terakhir, perbanyak doa, "Rabbi laa tadzarnii fardan.... Tuhanku, janganlah biarkan aku sendiri." Selain itu perbanyak ibadah-ibadah mahdhah : nangis disepertiga malam, tekun dhuha, rajinkan puasa sunnah, perbanyak sedekah. Ibadah itu bukan untuk menjemput jodoh. Itu ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Sudahlah, kalau kita sudah dekat dengan Allah, surga aja dikasih. Apalagi cuma jodoh. Itu sangat mudah bagi Allah.

Selasa, 21 Februari 2017

BAGAIMANAKAH SEHARUSNYA AKHLAK SEORANG PUTRI?



1. Seorang putri harus memiliki akhlak yang baik pada waktu kecil agar dalam hidupnya pada waktu besar ia dicintai masyarakat, diridhai Tuhannya dan dicintai keluarganya, sehingga senanglah hidupnya.
2. Ia harus menjauhi akhlak yang buruk agar tidak dibenci Tuhannya, tidak dibenci keluarganya dan tidak pula dibenci masyarakat yang bisa menyebabkan hidupnya sengsara.

Senin, 20 Februari 2017

APAKAH ANDA SEORANG SANTRI?

 APAKAH ANDA SEORANG SANTRI ?

Bukankah di negara-negara yang sudah maju sekarang sudah tidak mutlak selalu mementingkan ijazah?, yang penting kenyataan prestasi kerjanya. Kita sendiri lebih percaya kepada seseorang yang walaupun tidak berijazah tetapi kerjanya bagus, daripada ijazahnya tinggi namun tidak ada kenyataan dalam pekerjaannya. Ijazah itu bisa dipalsukan orang, bisa dibuat satu atau setengah jam selesai. Lain halnya dengan “kemanfaatan” yang hanya Allah swt. Dapat membuatnya dan menganugerahkannya kepada siapa saja yang dikehendaki. Bukanlah mengejar sesuatu yang hanya bisa dibuat oleh Allah itu lebih bernilai tinggi daripada yang bisa dibuat manusia ?
Silahkan saudara menjawabnya!
Selaku santri, saudara tidak perlu ikut gusar dan bingung (gegana =galau gundah gulana) karena pengaruh gejolak sosial, budaya ataupun pola fikir (mindset) yang biasanya disebut modern. Tidak usah mengatakan saya termasuk santri modern , dia santri tradisionil dan lain sebagainya. Lebih jauh lagi mengklasifier si anu kyai modern, si anu kyai kolot, tradisionil dan segala macam prdikat (laqob) yang sering mengakibatkan perpecahan  di dalam tubuh pesantren sendiri. Tetapi saudara cukup tabahlah dan dan mantaplah bahwa dengan bekal kesantrian yang sempurna, cukuplah untuk menghadapi dan menyelesaikan segala masalah.
Ada sebuah kata mutiara atu kalam hikmah sebagai berikut:
Ajhalunnasi man taroka yaqiinama ‘indahu lidzonnima ‘indannaass.
“orang paling bodoh ialah yang meninggalkan keyakinan diri sendiri , karena mengira yang dilakukan orang lain lebih berarti”. (dikemukakan oleh Taa-juddin ‘Athooillaah Iskandariy di dalam kitabnya “Taa-jul ‘Aruus).
Santri adalah kader tunas pengganti kyai. Kyai adalah orang ‘alim (ulama) yang Allah menganugerahkan kemanfaatan pada ilmu beliau di dunia dan akhirat. Seseorang, sekalipun alim tidak dapat diangkat orang lain menjadi kyai, tetapi kyai itu diangkat oleh Allah swt. Dengan persyaratan terserah kehendaknya. Kyai itu dipimpin langsung oleh Allah dengan hidayahnya.
Dalam qiro’ah Syadzadzah dapat dibaca sbb:
“Allah takut hanya kepada hamba-hambanya yang alim (ulama)”
(surat 35, Faathir ayat 28, Juz 22).
Hal ini kemudian dimintakan penjelasan kepada sebagian ulama, dan jawabnya :
“benar kuagungkan engkau, dedang engkau sendiri tak punya kemampuan atasku. Namun mata selalu diliputi banyangan sang kekasih”. (syi’ir diucapkan oleh ibnu robbacch al-akbar).
Demikianlah, karena ulama menjadi kekasih Allah, maka diagungkan dalam hal itu, maka ditakuti pula. Jadi bukan ditakuti karena kuasa mamaksa Allah untuk melakukan sesuatu. Allah maha kuasa dan perkasa. (lihat dalam haasyiyatul khudloriy alabni ‘aqil, karangan asy-syaikh muhammad al-khudlory juz I).
Dengan demikian, sistem saudara menuntut ilmu juga tidak asal menuntut, asal mendapatkan dengansegala macam cara dengan tanpa memperhatikan melanggar agama islam atau tidak. Kitab ta’limul mutaalllim thoriqot ta’allaum sudah tidak asing lagi buat saudara, tinggal dapatkah menjalankan isinya?
Jawabnya di tangan anda sendiri.
Ada nasihat menarik yang saya kutip dari kitab mizanul amal karya abu hamid al ghozali , agar ilmu dari para pencari ilmu itu bermanfaat dunia dan akhirat:
·         Buang jauh akhlaq tercela, hiasi diri dengan akhlaq mulia, dan sucikan jiwa dari segala macam yang dosa.
·         Jangan dalam-dalam berkecimpung di tengah urusan harta dunia. Lebih-lebih jika dalam menuntut ilmu agama islam itu berniat sesuatu harta dunia. Ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari akal fikiran itu ada dua, pengetahuan agama dan pengetahuan harta dunia. Keduanyaibarat jalan raya membentang ke arah timur yang satunya ke barat. Bisakah berjalan ke timur sampai ke barat, berjalan ke barat sampai di timur atau sekali berjalan sampai di timur dan juga barat? Pada umumnya tidak bisa. Tetapi kalau berjalan ke barat sebagai sarana untuk mendapatkan yang di timur atau sebaliknya, mungkan juga bisa ditempuh.
·         Buang jauh jauh rasa “sudah pandai” dan “lebih mengetahui” daripada sang guru”
·         Jangan meremehkan suatu bidang ilmu pengetahuan. Sebabilmu itu saling berkait, bersambung dan menjelaskan.
·         Urutkan ketertiban belajar. Mula mula yangterpenting , setelah bisa baru yang nomor dua, nomor tiga dan seterusnya. Jangan dengan serta-merta seluruh pengetahuan akan ditelan sekaligus.
·         Menuntut ilmu bertujuan untuk dapat hidup di dunia dengan diri sempurna yang berbudi utama, sedang di akhirat mendapat ridlo Allah ta’ala.

THE BEST PERSON FROM GOD

THE BEST PERSON FROM GOD
The best person itu bukanlah orang yang hanya ahli dalam hal ibadah ritual. Mereka juga harus menjadi ahli manfaat, baik dengan tetangganya, amanah dalam pekerjaaanya, dan berkontribusi bagi masyarakat sekitarnya.
Mereka selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam semua bidang kehidupan. Di tengah kesibukannya, mereka tak lupa bersujud, mengkaji firman-firman-Nya, tekadang menangis karena kerinduannya kepada Sang Maha. Mereka sadar bahwa hidup hanya untuk mengumpulkan bekal yang akan dibawa bertemu dengan-Nya.
Mereka melakukan berbagai aktivitas bukan untuk mengejar pujian manusia. Mereka melakukannya karena kecintaaan dan ketundukannya kepada Sang Pencipta. Cerita berikut semoga bisa memberikan gambaran.
Cerita ini diambil dari buku harian Sultan Murad IV (Sultan Turki Utsmani, memerintah Juni 1612- Februari 1640). Saya mendapatkannya dari guru kehidupan saya.
Dalam buku harinnya itu diceritakan bahwa suatu malam Sang Sultan merasa sangat galau. Ia ingin tahu apa penyebabnya. Ia memanggil kepada pengawalnya dan megatakan bahwa ia akan pergi ke luar istana dengan menyamar. Suatu yang memang biasa beliau lakukan.
Sultan berkata, “ mari keluar, kita blusukan melihat warga.”
Mereka pun pergi. Udara saat itu sangat panas. Tiba-tiba mereka menemukan seorang laki-laki tergeletak di atas tanah ketika dibangunkan oleh sultan, tertnyata ia telah wafat. Orang orang yang lewat di sekitarnya tidak ada yang peduli kepada mayat tersebut. Sultan memanggil mereka, kemudian mereka bertanya, “ ada apa ? apa yang kau inginkan?”
Sultan berkata, “mengapa orang ini wafat, tapi tidak ada satu pun di antara kalian yang membawanya? Siapa dia? Di mana keluarganya?”
Mereka berkata, “ orang ini Zindiq, pelaku maksiat, dia selalu minum khamr (arak) dan berzina dengan pelacur.”
Sultan berkata, “tapi....bukankah ia juga umat Muhammad Saw.?
Ayo, angkat dia, kita bawa ke rumahnya.”
Mereka pun membawa mayat laki-laki itu ke rumahnya.
Sesampai dirumah, saat mengetahui suaminya telah wafat, sang istri menagis. Tapi orang-orang langsung pergi, hanya sang sultan dan kepa pengawalnya yng masih tinggal.
Sultan berkata kepada istri laki-laki itu, “aku mendengar kalau suamimu dikenal suka melakukan kemaksiatan ini dan itu, hanigga mereka tidak peduli akan kemantiannya.”
Sang isri pun bercerita, “ awalnya aku menduga seperti itu.setiap malam suamiku keluar rumah, pergi ke toko minuman keras (khomr), kemudian membeli sesuai kemampuannya. Ia bawa khamr itu kerumah, kemudian membuangnnya ke dalam toilet, sambil berkata, “aku telah meringankan dosa kau muslimin” dia juga selalu pergi ke tempat pelacuran, memberi mereka uang dan berkata, “malam ini merupakan jatah waktuku, jadi tutup pintumu sampai pagi, jangan kau terima tamu lain” kemudian ia pulang ke rumah dan berkata kepadaku, “alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa pemuda-pemuda islam.”
Tapi, orang-orang yang melihatnya mengira ia selalu minum khamr dan melakukan zina. Berita ini pun menyebar di masyrakat.
Sampai akhirnya, suatu hari, aku berkata kepada suamiku, “kalau nanti kamu mati, tidak ada kaum muslimin yang akan memandikan jenazahmu. Tidak ada yang akan menshalatimu. Tidak ada pula uamg menguburkanmu.”
Ia hanya tersenyum dan berkata, “jangan takut sayangku, jika aku mati, aku akan dishalati oleh sultan kaum muslimin, oleh para ulama, dan para auliya.”
Sultan Murad pun menangis, ia berkata, “Benar! Demi Allah, akulah Sultan Murad. Besok pagi kita akan memandikannya. Menshalati, dan menguburkannya.”
Demikianlah akhirnya jenazah laki-laki itu dihadiri oleh Sultan, para ulama, para syaikh, dan seluruh warga.
Orang-orang yang berburu award ketegori ini sudah tidak peduli lagi dengan penilaian manusia. Ia menjauh dari pencitraan. Boleh jadi mereka termasuk orang yang sepi dari publisitas, tetapi memiliki karya dan sumbangsinh yang fantastis.
Tentu masih banyak kategori award yang lain.
Semoga manfaat.amin

HIDUP INI ADALAH SEBUAH PANGGUNG

HIDUP ADALAH PANGGUNG
 

Apa yang terjadi bila semua orang berpikir, “ yang penting saya selamat, saya sukses. Biar orang lain begitu, yang penting saya nggak begitu”?
Dunia ini panggung film layar lebar di mana kita adalah pemeran utamanya. Apakah yang kita inginkan bila menjadi pemeran utama dalam film tersebut? Tentu kita ingin happy ending alias pemeran utamanya mejadi orang yang berhasil mengarungi hidup. Para penonton pun akan puas dan merekomendasikan orang lain untuk menyaksikan film tersebut. Film itu akhirnya menjadi box office.
Hidup bisa diibaratkan sebuah film. Bila anda menyaksikan sebuah film yang menayangkan tokoh utamanya kesakitan atau berbuat jahat, gagal, hidupnya mengenaskan, hidupnya rata-rata atau biasa saja, tentu rasanya tidak menyenangkan dan anda mungkin menyesal menonton film tersebut. Yang menyenangkan adalah bila sang tokoh utamanya sering mendapat masalah dan tantangan, ia menghadapinya penuh perjuangan, dan akhirnya berhasil menyelesaikannya.
Tak cukup sampai di situ apakah menyenangkan bila ending film tersebut membuat orang lain menderita dan sengsara? Apakah akan membahagiakan bila kita kaya-raya, keluarga bahagia, sementara negara carut-marut, lingkungan tidak aman?
Bayangkan, anda, sebagai tokoh utama, beserta keluarga keluar dari rumah mewah, bepergian mengendarai mobil mewah, sementara di sepanjang jalan banyak pengemis dan orang mabuk lalu-lalang. Jalanan tidak nyaman karena berlubang. Sampah-sampah beterbangan tertiup angin, udara kering- kerontang karena pepohonan sudah mulai langka. Apakah itu membuat penonton bahagia? Apakah anda akan tetap dianggap “jagoan” dalam film tersebut?
Anda pernah menonton film the walking dead? Film itu menceritakan sebuah kota yang dipenuhi zombi atau mayat hidup. Penyebabnya, beberapa orang yang terkena virus berusaha mengejar dan menggigit manusia normal lainnya. Manusia normal yang tergigit akan terinfeksi, kemudian menjadi zombi. Proses itu berlangsung hingga satu kota dipenuhi zombi. Populasi orang normal menjadi sangat sedikit. Sedangkan zombi yang buas ini menjadi lebih banyak. Bayangkan bila anda berada di kota itu.
Hanya anda sekeluarga yang selamat, sehat, berkecukupan, punya berbagai penagkal menghadapi para zombi. Anda sekeluarga selamat, tetapi pemandangan di sekeliling anda dipenuhi para zombi yang ingin menggigit anda, serta menyaksikan orang lain digigit dan terkena infeksi. Apakah nikmat menjalai hidup seperti itu? Apkah itu dinamakan happy ending?
Bukan, sama sekali bukan happy ending seperti itu yang kita harapkan. Kita memang makhluk sosial, bukan makhluk egois. Kita ingin happy ending untuk kita, orang-orang di sekitar kita, juga lingkungan kita.
Saat tubuh telah berbalut kostum kematian, artinya anda telah turun dari panggung kehidupan. Film telah berakhir. Ending seperti apa yang anda harapkan? Peran utama seperti apa yang ingn ada mainkan? Kira-kira, apakah penonton merekomendasikan film kehidupan anda untuk ditonton orang lain? Apakah penonton merasa puas dengan acting anda? Apakah orang-orang di sekitar anda terselamatkan karena anda? Apakah semesta menjadi damai karena sentuhan anda?
Apakah anda berhasil memperoleh Piala Citra atau Grammy Award?

APAKAH INI JODOHKU?

APAKAH INI JODOHKU?

Baru saja aku pulang dari nyambangi orang sakit di sekitar banyuwangi, dan sebelum pulang mampir makan di cafee gumitir. aku kesana bersama rombongan dengan para teman-teman guru. Suasana terasa tiada beda. Tapi yang menjadikan beda adalah suasana ketika mobil fortuner kami keluar dari gerbang yang bertuliskan selamat jalan dari dalam cafe gumitir tersebut. Semua teman-teman udah tidur kecuali aku yang duduk di belakang sendiri dan satu sopir yang tiada boleh lengah sekalipun. Lengah sekali nyawa kami pasti melayang semua.
Dengan suasana hening, diiringi alunan musih asli banyuwangi dengan penyanyi Demy. Suasana sungguh damai. Aku melihat ke luar jendela mobil, aku lihat ke arah kiriku, pepohonan pinus yang disinari oleh cahaya kuning matahari dari barat menandakan waktu sudah sore menjelang maghrib. Dengan suasana ini, muncullah kenangan demi kenangan dalam hidupku semasa aku tamat SMA. Ya, itulah kenanganku. Pada tahun 2004 silam. Masa-masa tamatan dari SMA. Lalu aku pergi ke kediri untuk belajar bahasa inggris. Lalu setelah delapan bulan kemudian aku menjadi guru tugas bahasa inggris di salah satu pesantren di ngawi jawa timur. Dan dari sinilah kisah ini bermula.
Di pesantren aku menjadi guru tugas untuk mengajar bahasa inggris selama satu bulan penuh. Dan dari sinilah kiai pesantren tersebut denganku. Juga para santri dan juga tetangga pondok. Lebih-lebih orang kepercayaannya kiai yang bernama ust Marsoyo. Hari demi hari aku mengajar di pesantren ini, dan akhirnya muncullah rasa cinta dari hati ke hati. Aku disini tak bisa memungkiri. Aku juga manusia. Aku juga punya rasa cinta. Inilah anugerah tuhan yang telah diberikan kepada manusia. Aku yakin tanpa rasa cinta tak mungkin ada kehidupan ini. Udah lama punah sejak dahulu kala. Siti maisarah. Inilah nama yang hingga kini tetap menggelayut di dalam dada. Ya inilah yang hingga tahun 2015 ini masih menyimpan misteri. Akan dia memang ditakdirkan menjadi pendampingku dunia akhirat. Atau ini adalah salah satu skenario tuhan untuk menguji seberapa tebal imanku. Jika memang ini adalah ujian dari tuhan. Semoga aku kuat dan lolos dalam ujian ini.
Ketika itu pada tahun 2005 akhir, aku ditugaskan dipesantren ini. Dan nama yang tadi adalah gadis pujaan hati yang masih menggelayut. Entah kenapa bisa terjadi. Sebab ketika itu dia masih kelas dua MTS. Apakah memang dia menarik, ataukah karena dia adalah “Ning”, seorang putri kiai. Entahlah. Tapi yang jelas ketika itu aku mempunyai rasa yang berbeda dibandingkan dengan gadis yang lain di pesantren tersebut. Dan ternyata cinta tak bertepuk sebelah tangan. Dia sering masuk kamarku meski hanya sekedar main-main. Dan hal itu tak ada yang berani melarang. Sebab ia adalah putri kiai pengasuh pesantren. Dan juga kiai dan bu nyai tak sedikitpun menaruh curiga apapun. Sebab kiai dan bu nyai mempunyai pandangan yang sangat positif terhadapku. Di mata kiai dan bu nyai, aku adalah laki-laki yanga baik, yang memahami dan mengamalkan norma-norma agama. Tak mungkin berbuat yang tak senonoh. Ia yang aku selalu puja-puja ini aku panggil dengan ning sarah. Nama yang hingga kini selalu terngiang-ngiang di diriku. Ah sudahlah aku hanya orang biasa. Aku tak mungkin mendapatkannya. Bagai pungguk merindukan bulan. Itulah pepatah lamannya.
Kiai sering mengajakku keluar pengajian ketika ada undangan. Dan tiap malam kiai selalu keluar. Sehingga hampir tiap malam aku selalu di ajak pengajian. Disana aku dipromosikan ke orang-orang bahwa di pesantrennya ada guru bahasa Inggris dari kediri. Yang katanya pula aku juga tak hanya pandai bahasa Inggris. Tapi juga pandai dalam hal agama. Memang yang dikatakan kiai tak salah. Sebab memang sebelum aku ke kediri untuk belajar bahasa inggris, aku telah belajar di pesantren terbesar di di kotaku selam enam tahun lamanya. Kiai juga tau bahwa aku telah hafal imrity dan juga alfiah. Suatu malam aku dipanggil kiai. Lalu kiai langsung berkata padaku “Mr, coba sampean hafalan Alfiah dari awal. Saya ingin tahu hafalannya sampean.” Tanpa banyak tanya, aku langsung hafalan alfiah hingga dapat dua ratus nadzom, dan ketika aku mau meneruskan, beliau bilang, cukup-cukup. Teryata sampean lancar benar ya. Beliau suatu ketika menyuruhku sebagai badal mengajar kitab. Aku ketika itu berfikir. Gawat. Ini memang diluar dugaan. Aku kesini untuk mengajar bahasa Inggris tapi kok malah suruh mengajar kitab. Namun aku tak bisa menolak permintaan beliau. Pada waktu itu kitab yang dikaji adalah ta’limul muta’allim. Kiai dawuh, “sampean coba terangkan masalah ilmu, sehingga santri-santri menjadi semangat belajar agama. Karena akhir-akhir ini banyak santri yang kurang semangat” kata beliau.
Masih ingat betul tentang pengajian singkat yang telah aku sampaikan ke santri-santri. Aku maju ke mimbar, aku membuka dengan suratul fatihah dan doa. Lalu aku sampaikan ke santri-santri,
“santri-santri yang berbahagia, malam ini saya tidak akan menambah materi dari kitab ini, namun akan saya ganti dengan sharing (berbagi) ilmu pada kalian semua.......” aku jelaskan macam-macam tentang motivasi belajar, lalu apa manfaatnya jika kita pandai dan lain-lain.
@@@@@@@
akhirnya satu bulan pun berlalu dengan cepatnya. Tak terasa udah satu bulan aku disini. Aku menatap ke barat ke tempat anak-anak santri putra main sepak bola. Aku merasa sangat cepat rasanya aku harus meninggalkan tempat ini. Ingin rasanya aku lebih lama lagi untuk tetap disini. Namun apa boleh buat, aku harus pulang karena harus laporang ke tampat aku kursus di kediri.
“Mas, kok diam sendiri? Apa boleh Sarah temani Mas? “
“Oh..., Ning Sarah, silahkan ning. Saya tambah senang kalo ning sarah menemani.”
“serius Mas”
“Ia Ning, masak sih saya bohong”
“emang kenapa mas kok sedih kayaknya?”
“apa karena mau meninggalkan pondok ini?”
“hmmmm...ia ning. Benar sekali ning, kayaknya baru kemarin saya bertemu dengan ning sarah, dan sekarang saya harus pulang ning.” Lalu ning sarah mendekatiku dan menatap mataku dengan tajam layaknya orang dewasa. Aneh sekali, dia masih kelas dua mts. Yang lebih aneh lagi, dia mendekatiku dan berkata padaku “Mas, semoga suatu saat kita bisa bertemu dengan suasana yang lebih menggembirakan lagi dan kita tak hanya sebatas teman tapi lebih dari itu”. Itulah ucapan yang aneh sekali. Aneh karena perkataan itu seperti perkataanya orang dewasa tentang cinta. Lalu apakah dia sudah paham apa itu cinta. Entahlah. Aku tak mau memikirkannya.
@@@@@
Tahun 2008
Ketika itu aku kuliah semester 4. Pada waktu itu aku masih sering berhubungan dengan orang kepercaannya kiai di pesanntren tersebut. Meski pada waktu itu aku sudah di jember, sudah dua tahun aku meninggalkan pesatren tersebut, tapi hubungan tak pernah putus. Dan pada suatu hari aku ditelpon oleh ust. Marsoyo, orang kepercaannya kiai.
“assalamu’alaikum. Halooo”
“wa’alaikumsalam. Pripun ust?”
“ada yang perlu saya sampaikan”
“apa ust?”
“pokoknya ada. Besok pagi bisa telpon? Akan ada yang ingin saya sampaikan”
“ia ust. Besok saya telpon panjenengan.”
“inggih, makasih. Kalo gitu. Wassalamu’alaikum”
@@@@@@
Dan ternyata isi dari telpon dari ust tersebuut adalah ingin menyampaikan salam dari kiai. Kiai memberikan sebuah tawaran yang menjadikan aku seraya tak percaya. Ternyata kiai akan mendohkan aku dengan ning sarah. Ning sarah pada waktu itu masih kelas satu aliyah. Beliau tidak memaksa untuk menikahkan sekarang. Kata beliau ,kapanpun siap. Bahkan beberapa tahun untuk menunggu pun siap. Asal ada kejelasan. Lalu pada waktu itu aku segera telpon ibu di rumah. Lalu ibu kaget malah mengatakan bahwa “looohhh, kok tenan to leee, td malam abamu iki lo mimpi ada burung dara yang sangat indah putih bersih yang di kepalanya ada perhiasannya, apa mungkin ini adalah pertanda.” Itulah kata kata dari ibu, namun sayangnya, ketika ibu mau meneruskann perkataanya , abahku langsung merebut hapenya dan bilang ke aku “leeeee........, kuliah dulu yang dipikirkan. Jodoh itu gampang. Yang penting sekarang fokus dulu belajar. Sudahlah kalo memang jodoh tak akan lari kemana.yang akhirnya aku beri jawaban ke ust tersebuut bahwa aku masih belum boleh memikirkan masalah jodoh. Dan ust tersebut juga menyadari. Cinta memang tak bisa dipaksakan. Jika dipaksakan itu bukan cinta. Tapi pemerkosaan katanya. Dan katanya pula, jawaban itu nanti akan disampaikan ke kiai.
Inilah yang menjadi persoalan besar buatku. Seminggu yang lalu saya dapat sms dari ning sarah. Setelah sekian lama tak ada hubungan apa-apa. Kini dia datang dengan membawa kabar yang mungkin inilah jawaban yang pernah disampaika oleh abahku bahwa “jika memang jodoh tak akan kemana. Pasti dia akan datang dengan sendirinya. Dia bilang padaku bahwa dulu setelah tamat madrasah aliah, dia meneruska kuliah di surabaya. Dan setelah itu meneruskan belajar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Minggu depan tanggal 5 Desember akan mengikuti acara Yudisium pascasarjana.dia memintaku untuk menemaninya. Aku bingung, aku khawatir bahwa dia masih mengharapkanku untuk menjadi kekasihnya, jika memang ia aku mau, karena ia cantik dan menarik. Tapi bagaimana dengan tiga perempuan di jember yang sekarang menunggu keputusanku juga. Aku bingung. Aku pilih yang mana. Ya Allah. Sekian lamanya, apakah ini benar-benar adanya ataukah ini hanya mimpi belaka atau hanya hayalan belaka. Ternyata ini benar-benar hayalan. Sebab dia sekarang udah menikah dengan seorang putra kiai pesantren. Yang sekarang ning sarah ini sudah mempunyai satu putra. Hmmm. Khayalan di mobil ketika kembali dari cafee gumitir.
Gumitir -  kantor pengurus – warung barokah  22 Desember 2015

THEMA BLOGGER BAGUS

THEMA BLOGGER BAGUS
KLIK DISINI

Minggu, 19 Februari 2017

MENGGABUNGKAN FILE JPEG MENJADI PDF

MENGGABUNGKAN FILE JPEG MENJADI PDF
KLIK DISINI

BANGGA JADI JOMBLO




MENYINGKAP JALAN KEBAHAGIAAN
















KONTROVERSI SURAT AL-MAIDAH 51










MEMILIH PEMIMPIN VERSI AGUS MUSTOFA









Selasa, 14 Februari 2017

PRAKTIK, BUKAN TEORI



PRAKTIK, BUKAN TEORI
Written by: Fikri Farikhin

"Jadi pengusaha nggak butuh teori.
Setelah sukses jadi pengusaha, Anda bisa bikin teori sendiri."
---Bob Sadino----

Beberapa tahun setelah melepasakan tangan dari urusan perusahaan, Bob memang semakin sering bersinggungan dengan dunia kampus dan akademis. Selain memantau perkembangan bisnisnya, dia juga menyediakan banyak waktu untuk memberikan seminar atau kuliah umum tentang kewirausahaan. 

Sejak agrobisnisnya berkembang pada tahun 1970-an, Bob memang sudah keluar-masuk kampus untuk berbagi pengalaman. Namun semakin hari, frekuensinya semakin bertambah. Senang dengan aktivitas tersebut, dia merasa makin tertantang untuk menikmatinya.

Ada sebuah cerita yang kerap Bob ungkapkan dalam sejumlah forum publik, yakni tentang seorang profesor dan tukan perahu. Alkisah, hiduplah seorang profesor yang gemar berdebat tentang ilmu yang dimilikinya. Ia terus berusaha mengungguli lawan debatnya dengan pernyataan, "Saya sudah membaca sekian banyak teori, bahkan semua teori, Jadi, saya tahu semuanya."

Profesor yang ngotot ini tinggal di seberang sungai. ketika hendak pulang, seperti biasa, ia meminta bantuan tukang perahu untuk menyeberangkan dirinya. Saking sombong dan merasa tahu segalanya, sang profesor bahkan menantang tukang perahu. "Eh, kamu mau tahu tentang apa? Coba tanyakan saya apa saja, saya tahu semuanya." tantang si profesor dengan pongah.

Namanya saja tukang perahu yang bodoh dan tidak punya banyak ilmu, ia asal saja bertanya, "Profesor, apa anda tahu tentang cara berenang?" Profesor menjawab, "Woooo...., jelas tahu dong!" Profesor pun langsung bicara panjang lebar tentang semua buku panduan berenang yang pernah ia baca. Rasanya, tak satu pun teori berenang yang lewat dari penjelasannya. 

Namun tak disangka, datang badai yang menghempaskan perahu mereka. Perahu pun terbalik, lalu profesor yang jago teori berenang ini tenggelam dan megap-megap di tengah sungai. Hingga akhirnya, tukang perahu yang bodoh itulah yang justru menyelamatkan hidupnya.

Itulah ilustrasi yang sering Bob ceritakan. Dia ingin menunjukkan, sebanyak apa pun pengetahuan dan teori yang kita miliki, tidak akan berguna kalau kita tak mampu mempraktikannya. "Kalau orang bodoh itu ignorance, tidak tahu apa-apa dia. Kalau di tiak berbuat apa-apa, ya wajarlah, wong dia bodoh. Tapi, kalau orang itu tahu banyak, tapi tiak bisa melakukan apa-apa, itu namanya goblok alias stupid, hahahahaha..." seloroh Bob. 

Ya, semangat seperti itu yang coba Bob dengungkan di telinga setiap orang di ranah 'tahu', alias para akademisi dan mahasiswa di kampus-kampus. Menurutnya, sistem pendidikan di Indonesia yang salah. "kalau ditanya yang benar seperti apa, saya tidak bisa menguraikan, karena saya orang jalanan.

"Tapi, saya bisa memberikan referensi. Menurut saya, sekolah tinggi yang benar itu ya seperti sekolah tinggi kedokteran. Kenapa? Karena sejak awal, selain belajar teori mereka juga belajar praktik. Terus berproses hingga akhir masa studi mereka. Itu ideal menurut saya." tutur Bob sederhana.

Kondisi yang bertolak belakang justru tampak dalam model pengajaran di kampus pertanian. Menurut Bob, sejak awal, kampus-kampus pertanian tidak membawa mahasiswanya ke lapangan, bahkan hingga akhir studi mereka. "Tidak pernah praktik, tidak pernah pegang pacul, sampai akhir teori atau kuliah mereka." ujarnya.

Alhasil, kampus-kampus pertanian hanya mencetak sarjana pertanian yang tahu cara bertani, tapi aslinya tidak bisa bertani apalagi mau jadi petani. Akhirnya, malah banyak sarjana pertanian yang memilih kerja di Bank, menjadi wartawan, masuk ke perusahaan-perusahaan teknologi nonpertanian, dan sebagainya. Bagi Bob, hal ini sungguh ironis. 

Bob melihat fenomena ini sebagai 'bukan pendidikan tapi pengajaran'. Artinya, para pengajar hanya memindahkan isi kepalanya ke kepala para siswa. Sudah, itu saja. Ia mengaku prihatin, namun tidak heran dengan kondisi demikian. Para sarjana negeri ini dikondisikan oleh sistem pendidikan yang hanya mengajarkan tentang 'tahu' tapi tak pernah peduli soal 'bisa'. Mereka adalah produk sistem yang hanya berkutat pada bagaimana agar tahu lebih banyak bukan bisa lebih banyak. 

Bob yakin bahwa di mana pun, sekolah pertanian itu seharusnya mengajarkan praktik pertanian, bukan hanya tahu cara bertani. Suatu ketika, dia pernah menganjurkan salah seorang rektor IPB agar melakukan studi komparasi ke sebuah negara di Amerika Selatan. Sepulang dari lawatannya, sang rektor menceritakan hasilnya dan membenarkan pandangan Bob selama ini. 

Menurut rektor tersebut, mahasiswa pertanian di sana saat berangkat ke kampus di pagi hari, langsung ke loker, ganti baju, pakai sepatu boot, kemudia pergi ke lapangan. Menjelang siang, mereka kembali untuk makanan. Setelah makan, baru mereka belajar. Demikian cerita sang rektor kepada Bob.

Bagi Bob, memandang persoalan pendidikan di Indonesia sekaligus lulusannya tidaklah terlalu rumit. Karena ia berangkat dari perspektif pengusaha yang besar dan matang di jalanan atau masyarakat. Menurutnya, pendidikan harus didasarkan pada teori yang di praktikkan. Bagaimana agar bisa praktik? Tentu si pengajar harus benar-benar menguasai pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan pada para siswanya. Pengajar tak sekedar memberi tahu, tetapi memberi contoh dengan melakukannya.

Dalam sudut pandang Bob, itulah contoh sederhana yang harusnya dipahami seluruh pihak yang berkepentingan dengan dunia pendidikan kita (stakeholder sekolah). "itulah basic-nya, dasar ilmu pendidikan adalah itu. Bahasa canggihnya, berilah keteladanan oleh si guru kepada siswa-siswanya. Mendidiklah dengan keteladanan, tidak hanya lewat mulut atau verbal saja." ujar Bob menjelaskan.

MEMBONGKAR KEDOK JAMA'AH TABLIGH